Sabtu, 25 Juni 2011

TAMAN KAMPOENG RADJA




Taman ini namanya Kampoeng Radja yang merupakan obyek wisata baru di Jambi. Modelnya seperti taman mini tapi lebih kecil lagi, tapi ada kolam renang nya di WaterBoom bagi kamu yg suka main air,apa lagi anak-anak pasti suka banget, juga ada bebek-bebekkan, Outdoor games bagi kamu yang suka outbond dan masih banyak arena bermain anak lainyya. Taman kampung radja ini cukup lumayan juga apalagi mengingat sedikitnya obyek wisata di Jambi. Selanjutnya yang perlu dicoba adalah mobil-mobil kecil pas banget buat keliling-keliling area wisata di kampung radja,masih banyak yang lainya juga. Kamu juga nggak perlu khawatir kalau nggak bawa bekal karena di taman ini ada resto yang lumayan enak-enak masakanya,cocok buat makan siang.Yang jelas taman ini nyaman banget pas banget buat kamu yang suka piknik atau liburan bersama keluarga besar. Liburan nggak mesti ngajak anak-anak ke Mall-mall dengan menghabiskan uang hanya untuk belanja,di Taman Kampoeng Radja ini juga gak kalah asyik nya buat liburan.Selamat liburan...

ANCOL BATANG HARI


Kalau jalan-jalan ke WTC jangan lupa tuk mampir dulu ke tepi sungai batang hari,namanya Ancol emang sih bukan seperti Ancol Jakarta,tapi sama enaknya buat jadi tongkrongan sama sahabat, pacar atau keluarga.Di ancol sungai batang hari ini di bagian dengan lebarnya jadi pemandangan yang sejuk dan adem ,semilir anginya terasa banget apalagi pas sore harinya. Sepanjang jalan banyak banget tukang jagung bakar n es tebu,toko-toko juga banyak yang bertengker. Banyak bangku panjang dan meja yang ramai diduduki pengunjung.Apa lagi pas malam minggu hmmm....gak usah ditanya lagi remaja-remaja banyak bertengker dech.Sambil nunggu pesanan jagung bakar kamu bisa lihat-lihat kebawah,ada jalan-jalan blok batu yang cukup lebar untuk jadi tempat duduk. Kalau bawa anak-anak atau keluarga mereka pasti senang.Lumayan cocok untuk menghilangkan kepenatan apalagi kamu-kamu yang abis belanja banyak .pas benget buat tempat istirahat.Selamat berkunjung .....



.

Kamis, 09 Juni 2011

CERPEN KU

 
“ Di Balik Cadar Najwa”
Oleh: Agus Sholihin Al-Abrar
Wanita dengan sosok bercadar berlari ketakutan dalam rintikan hujan sampai ia tak sadarkan diri dan terjatuh tepat di depan gerbang pesantren. Udara sangat dingin ditambah hari yang mendung menambah kegigilan semua orang.Begitu yang dirasakan olehku,seorang putra kiyai H.Jauhari, dikehidupan pesantren dan dilingkungan santriwan-santriwati. Dirumahku yang disebut ndalem tampak ayahku H.Jauhari sedang menghangatkan tubuhnya diperapian,ia memanggilku ketika aku lewat.
“Wafa...” terdengar abah memanggilku.”....ikutlah menghangatkan tubuhmu,diluar udara sangat dingin.” Lanjutnya.
“Iya,Bah.” Aku terdiam memandangi wajah abah yang mulai keriput, tampak guratan-guratan diwajahnya yang semakin kentara.
“Kenapa? sepertinya kau ada masalah, benarkah?
“Tidak Bah, Wafa tidak ada masalah apapun.” Jawabku berusaha menutupi, aku bingung harus bicara apa.”Abah lelah...?” lanjutku.
“Tentu saja, kau tahu sendiri abah baru saja mengisi pengajian pahingan seperti biasanya, alhamdulillah jama’ahnya semakin bertambah.”
“Alhamdulillah.....” jawabku ”tapi...abah tidak boleh terlalu kelelahan , abah harus banyak istirahat ,abah kan sering kumat penyakitnya,sebaiknya serahkan saja urusan pondok dengan Kang Abdul,diakan orang kepercayaan Abah, ilmunya juga tidak jauh beda dengan abah, hanya saja Kang Abdul belum mau naik haji.” sambungku
“Kenapa harus Kang Abdul? kau juga bisa kan wafa ?” ketus abah, aku hanya mengerutkan dahiku.
“Ah, abah mana mungkin, Wafa belum mampu!”
“Lantas apa gunanya gelar sarjanamu itu? hanya untuk dipajang saja didinding!” ledek abah membuatku membisu , aku tak sanggup berkata-kata lagi. Perkataan abah telah berhasil membungkam mulutku. Aku hanya menundukkan pandanganku dan berharap semoga Abah tak menanya-nanyaiku lagi. Kalau dilanjutkan aku bingung harus menjawab apa.
Lima detik telah berlalu, hujan diluar belum tampak tanda-tanda akan berhenti. Aku berusaha mengalihkan pembicaraan kami.
“Seandainya saja Ummi masih ada , tentu ada yang  merawat dan menasehati abah.”
Abah hanya mengernyitkan dahinya seraya berkata”tidak baik berandai-andai ,menyalahi takdir namanya kamu kan tahu!biarkan Ummi mu tenang disana.”jawabnya
“Astaghfirullah....!maaf Bah,Wafa khilaf.”
            Lima menit telah berlalu lagi.Dalam rintikan hujan yang semakin reda tiba-tiba semua santri geger karena menemukan sosok wanita bercadar yang tergolek tak sadarkan diri digerbang pondok.Wanita tersebut segera diangkat ke Asrama putri.
“Siapa Dul?” tanya abah pada kang Abdul yang tampak panik.
“Saya juga tidak tahu Kiayi,kang Sholeh sama anak-anak putra yang menemukan wanita itu di depan gerbang sudah tidak sadarkan diri.”
            Abah sangat penasaran,beliau dan kang Abdul masuk ke Asrama Putri,mereka ingin tahu siapa wanita tersebut,sementara santri-santri lain pun geger dibuatnya.Sementara Aku, Kang Sholeh dan lainya hanya menunggu di ndalem[1] juga dengan rasa penasaran, kami bukanlah orang-orang yang berhak masuk ke Asrama Putri semaunya. Kami sabar saja menunggu di ndalem ,sementara kang Sholeh dan santri lainya kembali ke asrama masing-masing karena sebentar lagi  adzan maghrib akan segera dikumandangkan .Setelah sholat maghrib wanita bercadar itu siuman dan langsung dibawa ke ndalem,kali ini aku dapat melihatnya secara langsung. Di ruang keluarga aku dan Abah langsung menemui wanita itu yang mengaku bernama Najwa.Setelah selesai makan , Najwa yang kelelahan mulai bicara.
“Namaku Annajwa,kenapa aku bisa sampai sini karena aku dikejar-kejar oleh orang yang hendak menculik dan berniat jahat padaku. Saya yatim piatu, saya tidak memiliki keluarga maupun saudara, saya hanya seorang wanita musyafir maafkan saya karena telah meerepotkan kalian semua, saya harus segera pergi dari sini walau tak tahu harus pergi kemana?” ujar wanita bercadar itu dengan penuh keprihatinan , wanita berjilbab, wajah yang tetutup cadar hanya bola matanya yang hitam yang bisa kupandang, benar-benar wanita muslimah yang anggun, Ahh...aku tersadar dari lamunanku saat abah menyuruhku menyiapkan kamar untuk gadis itu.
“Siapkanlah kamar untuknya,untuk sementara Najwa tinggal di ndalem karena dia pasti butuh ketenangan.” perintah abah padaku.
            Abah kembali berbincang-bincang dengan gadis itu ditemani Kang Abdul dan Mba’ Marsolah sebagai santriwati senior di pesantren,sementara aku beres-beres kamar yang akan ditempati wanita yang bernama Najwa itu. Sambil menyiapkan selimut,bantal tiba-tiba aku terbayang wanita bercadar itu.Dalam benakku ” Annajwa...nama yang bagus, pasti sebagus parasnya juga akhlaknya, anggunya...berapa ratus santriwati disini tapi...baru kali ini aku melihat sosok wanita muslimah yang benar-benar anggun! Astaghfirullah!” aku tersadar betapa aku telah berfikir yang tidak-tidak tentang wanita itu,aku kembali keruang keluarga.
“Abah,kamarnya sudah siap.”
Abah langsung menyuruh wanita itu untuk istirahat dikamar.”Istirahatlah dikamar ditemani mba’ Marsolah, sementara ini tinggalah di Pesantren ini jadilah santri disini jika ada apa-apa jangan sungkan-sungkan pada kami.”tutur abah penuh perhatian,betapa ia tidak tega melihat perempuan musyafir itu yang hidup sendiri sebatang kara.Mba’Marsolah segera membawanya ke kamar.Aku,Abah dan kang Abdul siap-siap untuk sholat Isya di Musholah.
“Apakah tidak apa-apa jika wanita itu disini?” tanya Kang Abdul membuka pembicaraan sambil berjalan menuju mushola.
“Memangnya kenapa?” balik tanya Abah
“Ya, kita kan enggak kenal kiayi!”
“Lha,terus mentang-mentang nggak kenal lantas kita membiarkanya begitu saja,sementara dia sedang susah dan butuh pertolongan,apalagi dia seorang musyafir muslimah,sudah sepatutnya kita menolong, Dul! kamu kan tahu!”
“Iya sih Kiayi.”
            Mereka mulai berwudhu,sementara aku diam saja pada masalah ini.Aku tidak ingin terlalu ingin kut campur karena apapun keputusan Abah,itu pasti mungkin yang terbaik.Kami siap-siap sholat berjama’ah.
***
            Pagi harinya setelah sholat subuh seperti biasanya warga pesantren langsung melaksanakan aktivitas-aktivitas hariannya,begitu pula Aku mengajar di kelas santri putra untuk mengajar diniyah ba’da subuh seperti biasanya.Sementara Najwa,wanita bercadar itu masih terlelap dalam tidurnya bahkan ia telah melewatkan sholat subuh sampai si Raja siang muncul.Jam 07.00 pagi aku dan Abah sarapan pagi.
“Kang Abdul kemana Bah?” tanyaku
“Abdul kan hendak ke Yogyakarta,salah satu keluarganya ada yang hajat.”
“Oh...pagi-pagi sekali.”
“Biarlah,sudah lama dia tidak pulang kampung.”
“Iya juga sih.”
Sambung Abah.”Oh ya,hari ini Abah ada  undangan di Pesantren Pak Burhan,jadi kamu di pesantren saja jangan kemana-mana,siapa tahu nanti ada tamu ,Kang Abdul kan tidak ada.”
“InsyaAllah Bah.”
            Suasana ndalem yang sepi semua orang di Pesantren larut dalam aktivitas masing-masing,hanya aku dan wanita bercadar itu saja yang idak kemana-mana,ku lihat wanita itu sudah bangun dari tidurnya menuju dapur.
“Maaf,kalau hendak sarapan sudah disediakan di meja makan,silahkan...” sapaku dengan lembut.
“Terima kasih.” suaranya yang lembut mulai berucap. Aku terkesima melihat keanggunanya,dibalik cadarnya pasti tersimpan wajah yang anggun.Ia pun tersenyum dibalik cadarnya. Oh, inikah yang namanya Cinta?Cinta memang hadir dalam begitu banyak wajah, seribu atau bahkan ribuan wajah cinta telah menyapaku ketika aku mengundangnya untuk memasuki kehidupanku. Ah...!aku benar-benar telah tenggelam di dalam alur kehidupan cinta ,bukan alasan yang tepat bagiku untuk mengabaikan cinta. Apakah dihadapanku adalah cintaku?.
“Hey..!anda melamun?saya belum mengenalmu.” ia membuyarkan lamunanku.
“Oh ya,tentu!namaku Wafa,senang berkenalan denganmu.”
“Nama yang bagus,sesuai dengan ketampananmu.”
            Aneh,gadis muslimah itu benar-benar berbeda dari wanita-wanita muslimah lainnya. Sapaan dan kata-katanya seakaan-akan begitu menggoda. Mungkin ini hanya perasaanku saja, karena terkubur dalam lamunan cinta. Segera aku keluar dari ndalem. Tapi aku tidak bisa  membohongi hatiku, aku benar-benar jatuh cinta padanya rasa ini  timbul dengan sendirinya,tentu aku harus menyapanya dengan pikiran sehatku.
***
            Beberapa hari telah berlalu bahkan rasa sukaku kepada Najwa telah diketahui oleh Abah.
“Kalau kau memang tertarik padanya,jadikanlah ia istri mu,Abah rasa sudah sepantasnya kau menikah.”ujar abah mendukung.
“Tapi...Wali nya?”
“Kalau wali nasab tidak ada kan masih ada wali hakim.”
Aku tersenyum,betapa semanagatnya aku untuk menghitbah Najwa,gadis bercadar itu.
“Jadikanlah dia menjadi bagian dari keluarga pesantren ini.”
“InsyaAllah,Bah.”
            Tapi ternyata keanggunan paras Najwa tak seanggun hatinya.Niat baikku ini disalahgunaan oleh Najwa,ia akan memanfaatkan kekayaan orang tuaku,kami akan benar-benar di kelabui oleh pikiran licik wanita bercadar itu.Kami saat ini benar-benar bodoh karena telah percaya begitu saja.Karena ternyata Najwa bukanlah wanita baik-baik ,tidaklah seperti yang kami kira.Ia berhasil menipu kami semua sampai aku menikahinya.Sampai akhirnya aku menghitbah Najwa dan kami sah sebagai suami istri.
Pesan Abah padanya.”Najwa, jadilah istri yang sholehah jangan sekali-kali kamu meninggalkan suamimu, berikan kebahagiaan dan rawatlah suamimu serta anak-anakmu kelak.”
            Abah berharap Najwa bisa menjadi istri yang baik dan bisa membahagiakan ku,itu sudah menjadi harapan setiap orang tua,terutama aku adalah anak satu-satunya  Abah. Aku meneteskan air mata, sementara Najwa yang licik kini telah menjadi istriku di otaknya telah tersusun rapih rencana-rencana licik yang akan menjatuhkanku dan keluargaku.Tapi apa mau dikata kami tak pernah tahu akan sifat busuknya itu, yang kami tahu Najwa adalah sosok wanita baik-baik apalagi ia berkerudung terlebih bercadar pula tak pernah terpikirkan dibenakku akan kejahatannya. Hati Najwa berkata.”Aku benar-benar hebat! aku telah berhasil mengelabui Wafa dan Kiayi itu!dasar bodoh!dengan mudahnya aku menjadi istri anak kiayi yang kaya dan termasyhur,dengan begitu aku bisa merampas kekayaan mereka dan segera pergi dari sini,aku harus pergi keluar negri sebelum polisi mengetahui keberadaanku.” ia tersenyum pasi seraya menaikkan sebelah alis matanya.Saat malam pertamaku ini Najwa menolak berhubungan denganku dengan alasan ia sangat lelah dan belum siap.Dengan sabarnya  aku memberi pengertian,bahkan begitu seterusnya selalu ada alasan untuk menolak ia hanya bilang.”Maaf Mas,aku sedang berhalangan jadi Mas bersabar ya...”.Aku terus sabar.
            Bahkan sudah hampir satu bulan pernikahan kami,tapi sampai saat ini aku belum pernah menafakohi batinku layaknya suami-suami pada umumnya. Di benakku mulai muncul kecurigaan,bahkan aneh tapi aku selalu berhasil dikelabuinya.Di belakangku ia senyum sisnis,hatinya tertawa-tawa karena telah berhasil mengelabuiku.Di tengah malam dikala semua warga pesantren telah lelap dalam tidurnya,dengan beraninya Najwa wanita bercadar itu masuk kedalam kamar Abah,ia mengambil semua perhiasaan peninggalan Ummi.Abah tidur dengan pulasnya sehingga tak menyadari perhiasan-perhiasan almarhummah istrinya telah lenyap,Najwa lah pelakunya.
***
            Sebelum subuhan abah menyempatkan menyaksikan berita di televisi,berita itu mengabarkan adanya buronan polisi seorang wanita yang bernama Gubara,wanita berkedok musyafir muslimah yang saat ini menyamar sebagai wanita berjilbab dan bercadar yang kabur dari tahanan setelah dua minggu ditahan dengan kasus pembunuhan dua orang lelaki,bukan hanya itu saja tetapi juga sebagai pekerja seks kelas atas sekalligus pengedar narkoba. Abah terkejut saat mendengarnya jantuungnya terasa berhenti mendengarkan penuturan pembawa berita di tv itu yang menampilkan fhoto Najwa alias Gubara yang menjadi buronan polisi, abah benar-benar syok karena ia memiliki menantu seorang buronan.
            Pada saat yang sama ternyata Najwa mendapati Abah tengah menyaksikan berita tentangnya.”Gawat!Kiayi ini telah tahu siapa aku sebenarnya!!” pikirnya cemas dalam hati.
Tapi abah tenang-tenang saja tak tampak ada kebencian ketika melihat Najwa. Karena ia sadar wanita bercadar bukanlah hanya Najwa saja, mungkin hanya kebetulan saja wajahnya hampir serupa. Tapi Najwa yang takut dan panik segera bertindak, dengan manisnya Najwa menyuguhi Kiayi segelas minuman teh yang sudah ia campurkan racun mematikan. Benar-benar perempuan licik.
“Abah,alangkah enaknya nonton televisi sambil ditemani teh hangat ,di minum Bah.” ia menyuguhi sambil tersenyum pasi.
“Iya terima kasih,suami mu belum bangun tumben-tumbenan biasanya selalu bangun lebih awal.” ujar Abah sambil meneguk teh hangat yang beracun itu.Najwa memandang dengan penuh kebencian,tertawa dalam hati karena sebentar lagi maut menjemput sang Kiayi.
            Azan subuh berkumandang,seperti biasanya kami tak pernah telat untuk sholat berjamaah,termasuk aku walaupun pagi ini aku bangun sedikit telat,mungkin karena terlalu lelah,sehingga tidurku lelap sekali.Kami berjamaah bersama para santri.Tapi kali ini tumben-tumbenan untuk kang Abdul yang sedang minum kopi panas, ia tampaknya sedang malas  berjamaah, entah setan apa yang telah mempengaruhnya.Abah tak pernah telat untuk mengimami jamaah subuh, aku juga sedikit aneh karena Abah terlihat begitu pucat.Jamaah subuhpun berlangsung.Setelah usai salam yang pertama Abah langsung tergolek lemas, dari mulutnya keluar banyak busa kental. Seisi mushola benar-benar terkejut dan panik terlebih aku.Aku menangis tatkala Abah menghembuskan nafasnya yang terakhir.”Prangg!!!” cangkir kopi kang Abdul pun jatuh pecah kelantai,benar-benar firasat buruk.
            Ku genggam tangan Abah yang dingin dan kaku. Urat nadinya tak berdenyut lagi.
Ya Allah!apakah malaikat maut telah membawa Abah  pergi tanpa sepengetahuanku!.Seisi pesantren pun ikut geger atas kepergian Kiayi mereka. Kini telah kusaksikan Abah yang telah disambut oleh maut. Semua orang yang menyaksikan mencucurkan air mata. Ya, air mata kesedihan .Pagi hari yang kelam bendera kuning telah berkibar dalam kebisuan. Angin sepoi pagi melangkah dalam penderitaan dan kedukaan. Langitpun menurunkan hujan turut berduka cita atas belas kesedihanya. Roh nya mengucapkan selamat tinggal pada  dunia, ia menghela nafas penghabisan. Apakah aku patut menyalahkan maut! karena ketidakadilannya padaku.Tapi inilah takdir, Abah akan menemui Ummi di surga Firdaus.
***
            Pagi ini almarhum Kiayi akan segera dimandikan, dikafani, disholati dan segera dikebumikan, tentu dengan meninggalkan banyak kenangan di Pesantrennya yang sudah lama di pimpinnya bahkan menjadi salah satu Pesatren termasyhur. Kini pesantren berduka, pesantren benar-benar berkabung atas kepergian tuan mereka.
            Seminggu sudah kepergian Abah, kini hanya aku dan Kang Abdul yang memimpin Pesantren aku berharap pesantren Abah ini akan selalu berdiri kokoh bersama ratusan santri yang mengabdi demi menimba ilmu yang barokah.Segala acara kang Abdul dan kang Sholeh yang mengatur, aku juga mengisi beberapa acara pengajian menggantikan Abah.Walau bagaimanapun aku adalah penerus Kiayi yang akan meneruskan perjuangan beliau di pesantren.Semoga Allah merestuinya InsyaAllah....
***
            Ahad pahing kali ini aku yang mengisi ceramah ini untuk yang pertama kalinya.Dengan sengaja Najwa mendengarkan dari samping luar mushola.Matanya mulai berkaca-kaca dan akhirnya meneteskan air mata kesedihan, jujur baru kali ini ia menangis. Hatinya seakan-akan luluh ada perasaan yang berbeda terhadapku.Ia melirikku,apakah ia mulai menyukaiku? Aku memberi kesempatan melirik kepadanya dengan senyum sapa.
“Aku telah menemukan cintaku.” gumam Najwa dalam hati. Ia merasa beribu-ribu bersalah padaku dan keluargaku.
“Aku harus  pergi!aku tidak boleh disini ini bukan tempatku!ini bukan duniaku.” Dengan mengenda-ngendap dari belakang asrama putra karena lebih dekat dengan jalan besar, ia berusaha keluar dari lingkungan pesantren.Dalam keadaan was-was tiba-tiba kang Sholeh mengagetkanya.
“Neng Najwa? sdang apa disini?”
Najwa benar-benar kaget dan berteriak kecil.
“Apa-apaan sih kamu mengagetkan saya!” bentaknya
“Maafkan saya Neng, saya Cuma heran saja kenapa Neng Najwa bisa ada disini.”
“Ahh...itu....itu...aku....aku..”jawabnya terbata-bata. ”Aku sedang mencari Mas Wafa!”
“Loh, kan kang Wafa sedang mengisi pengajian di mushola.”
“Oh iya, aku lupa ya sudah!saya ke mushola sekaran,permisi!” jawabnya ketus. Aneh tingkahnya benar-benar mencurigakan.Kang Sholeh kembali ke Asramanya.
***
“Mir ,tadi aku bertemu Neng Najwa gerak geriknya sangat mencurigakan.” Bisik kang Sholeh pada Amir
“Kang Sholeh tidak boleh suudzon,dia kan juga pemilik pesantren ini jadi bebas mau ngapa-ngapain...”
Bola mata kang Sholeh benar-benar dalam dan hitam, ia telah merasakan keanehan pada Najwa. Segera ia tepis pikiran-pikiran buruknya jauh-jauh.
***
            Malam ini aku sangat lelah seharian ini aku sibuk dalam acara pengajian pahingan,mungkin inilah yang dirasakan Abah dulu.Najwa yang masih disini karena gagal untuk kabur tadi siang, ia menghampiriku.
“Mas wafa lelah...?” sapanya dengan lembut.
“Ya, tentu saja sepertinya badanku pegal-pegal semua.”  jawabku menggeliat.
            Najwa sebenarnya ingin berterus terang kepadaku dan keluarga pesantren yang lain,tapi ia takut aku kaget dan pikirnya mungkin aku bisa membunuhnya karena murka atas kejahatannya.Semenjak kepergian Abah akibat ulahnya ,ia dihantui rasa bersalah sudah banyak korban yang jatuh karena kebiadabanya.Najwa memandangku cemas keringat dingin bercucuran.Diluar mulai rintik-rintik hujan sejak sore tadi memang langit terlihat mendung,beberapa hari ini memang sering hujan, padahal belum waktunya musim penghujan. Baru saja Najwa akan mengatakan sesuatu,tiba-tiba kami kedatangan tamu yang tak di duga-duga.Tiga orang polisi berseragam dua laki-laki dan satu perempuan.Kami kaget terlebih aku,pikirku ada apa ini?kenapa kami berurusan dengan polisi .Kami segera keluar Aku,Kang Abdul dan beberapa Ustadz menghampiri diruang tamu ndalem. Sementara Najwa menguping dari dalam kamar dalam keadaan ketakutan dan gemetar tubuhnya basah kuyup bagai mandi. ”Tamatlah riwayatku...” pikirnya cemas.
“Permisi, sebelumnya kami mohon maaf mengganggu aktivitas anda, kami dari pihak kepolisian mendapat kabar kalau buronan kami telah lari dan dikabarkan bersembunyi di lingkungan pesantren.Kami akan mendata santriwati disini sekaligus mengintrogasi beberapanya,di mohon izinnya.”Kata salah satu polisi itu.
“Iya pak, kami persilahkan.” jawabku dengan kang Abdul
            Sementara itu semua santriwati geger dan panik, padahal mereka tak mungkin dinyatakan bersalah.Najwa sendirian dikamar dalam kebimbangan dan ketakutan bercampur rasa bersalah.”Bagaimanakah nasibku....??” lirihnya gemetar.
            Introgasi selesai tidak tampak ada kecurigakan.Para polisi itupun berpamit pada kami.Najwa seedikit lega pernapasanya mulai berfungsi lagi.Aku menghampirinya dikamar.
“Najwa,kau sangat pucat sakitkah?”
“Tidak Mas,aku tidak apa-apa.”
“Ya sudah,sebaikya kita segera tidur,hari sudah malam nanti kita bangun lalu mujahadah bersama,akhir-akhir ini Mas merasakan akan datangnya sebuah masalah.Kita harus lebih banyak mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa.”
Najwa menangis,dikamar hanya aku dan istriku ini kubuka cadarnya dan ku hapus air mata yang membasahi pipinya,entah apa yang membuatnya menangis.
“Kenapa kau menangis?”
Allah telah membuka pintu hatinya untuk bisa mencintaiku dengan setulus hati bukan karena harta belaka.
“Jangan ceraikan aku Mas.....apapun yang terjadi...”
“Apa maksudmu...?” Tanyaku heran.
Najwa tak kuasa menahan tangis ,ia pandangi wajahku yang tengah menatapnya heran. Ia sadar selama ini ia hidup bersama orang yang perhatian dan mencintainya dengan tulus.Aku hanya mengira mungkin ia hanya merasa bersalah karena sampai saat ini belum memberikan nafaqoh batinnya.
“Aku tak pernah punya pikiran untuk menceraikanmu,aku sangat mencintaimu apa adanya...” Jawabku
            Ketika baru saja akan kucium keningnya,di luar ribut kembali dengan suara kegaduhan,bukan karena hujan melainkan datangnya kembali para polisi kali ini bukan tiga orang polisi tapi beberapa mobil polisi mengepung dari luar pesantren.
“Apa yang terjadi??”
            Pintu kamarku segera digedor-gedor dengan kasarnya.Setelah pintu terbuka polisi langsung menangkap Najwa dengan kasarnya tanpa perasaan bahwa dia istriku,bukan binatang.Kami mulai ribut karena kemarahanku atas ketidaksopanan mereka,aku juga tidak tahu apa permasalahannya.
“Wafa!Istrimu ini adalah buronan polisi yang lari dari tahanan lalu dia lari kepesantren ini,aku telah membaca berita-berita tentangnya juga laporan polisi beserta fhoto-fhoto yang beredar,dia menyamar sebagai wanita musyafir dan berkedok sebagai muslimah!dia wanita biadab!dia Gubara yang menyamar sebagai Annajwa!!”.Jantungku terasa berhenti berdetak,penuturan Kang Abdul benar-benar mengagetkanku.Ternyata ia yang melaporkan pada polisi.Setelah mengetahui kejahatan Najwa dan kang Abdul segera menghubungi polisi.Kini terungkap semua tabir kejahatan Najwa alias Gubara.Najwa segera diseret keluar dengan jeritan histeris.
“Mas Wafa...Maafkan aku...!”
“Aku tidak menyangka kau.....!!” aku benar-benar syok.
“Berikan aku kesempatan tuk bicara....!”polisi merenggangkan pegangannya memberi kesempatanya untuk bicara.
“Maafkan aku mas,aku telah menghianatimu,aku memang jahat selama ini aku telah menghianati kalian semua!” di hadapan kami dan seluruh santri,Najwa yang nama aslinya adalah Gubara menjelaskan semuanya.”Aku memang seorang buronan,aku lari dari tahanan setelah dua minggu ditahan dengan banyak kasus,aku telah membunuh dua orang lelaki yang telah meniduriku tanpa meninggalkanku sepeser uangpun.Aku adalah wanita penghibur di hotel ternama!aku seorang pelacur Mas!aku juga pemakai narkoba.Aku telah terjangkit Virus HIV, makanya aku selalu menolak pabila mas mengajakku berhubungan. Kau terlalu mulia Mas, kau terlalu suci untuk tertular virus jahannam ini, aku tidak mau menyakiti lebih banyak orang lagi! walau bagaimanapun aku telah menaruh cinta padamu.”
            Badanku gemetar, otakku terasa akan pecah.Aku benar-benar syok, ku jambaki rambutku. Astaghfirullahh...aku benar-benar tak menyangka akan menikahi wanita penzina dan pembunuh seperti dirinya pikiranku telah kacau.
“Kau manusia atau hewan!”  bentakku keras dihadapannya
“Aku akui aku memang wanita bajingan Mas, aku juga yang telah meracuni abahmu sampai meninggal, karena dia telah tahu siapa aku sebenarnya, aku pula yang telah mengambil perhiasan Ibu mu!”
Kemarahanku semakin meledak, tanganku sampai melayang di wajahnya, kalau bukan karena dihalang oleh kang Abdul mungkin sudah kubunuh wanita bajingan itu. Aku hilang kendali.
“Biarkan aku mematahkan batang lehernya!!!” kang Abdul merangkulku.”Jangan Kang!eling kang ..eling.!”. Saat itu pula Najwa lepas dari genggaman polisi,Ia lari dari halaman pesantren lari kearah jalan raya,semua polisi segera bertindak.Beberapa santri ikut mengejarnya.Di malam yang hujan ini benar-benar malam yang penuh dengan kemarahan. Peristiwa ini benar-benar bagai petir yang menghujamku.
            Najwa wanita bercadar itu terus berlari.Di buka jilbab  yang selama ini menutupi auratnya sampai ia hilang kontrol, ia tak menyadari telah melaju cepat mobil berwarna hitam. “Tiiiiiiinnnnnnn!!!” kerasnya suara klakson mobil itu tak memberi kesempatan Najwa untuk menghindar.Tubuhnya di hantam mobil itu,terdengar suara jeritan Najwa teriakannya memecah keramaian suara gemuruh hujan.Darah membanjiri tubuhnya yang tak lain adalah Gubara.
***
            Selang beberapa hari Najwa lepas dari masa kritis dan berhasil diselamatkan,bahkan saat ia siuman aku berada disampingnya.Walau bagaimanapun ia masih istriku.
“Mas...”
“Kamu jangan banyak bergerak, kamu masih sangat lemah.” tuturku penuh kasih sayang, aku tak larut dalam kebencianku.
“Maafkan aku Mas, aku telah menghianati cinta sucimu.”
“Sudahlah bukan saatnya membahas itu, aku mencintaimu dan membutuhkanmu di sampingku dengan kesejatian dan kebahagiaan hidup, bukan dengan kepalsuan yang terus menerus menyeretku dalam kesemuan semata.”
“Ceraikan aku Mas, aku terlalu kotor untukmu, carilah pendamping hidup yang lebih suci dariku aku tidak pantas untukmu.”
“Tapi...!”
“Aku mohon, aku tak ingin menambah kesalahanku untuk yang kesekian kalinya.” ia memohon hal yang berat bagiku.
“Baiklah jika itu maumu...”
“Aku akan ditahan seumur hidup, aku tidak akan membiarkan Mas menantiku. Tapi sebelumnya aku ingin meminta maaf pada keluarga pesantren, karena aku telah mencoreng nama baik pondok terutama pada kalian semua.”
            Maka esok harinya Najwa bersama polisi datang ke Pesantren untuk menyampaikan permohonan maafnya pada warga pesantren terutama padaku.
“Maafkan aku mas, ceraikanlah aku...” tuturnya dihadapanku dengan berlinang air mata.
Aku meneteskan air mata.”Baiklah, aku ceraikan kamu setelah kamu keluar dari lingkungan  pesantren ini maka jatuhlah Talakku padamu...”
            Polisi segera membawanya masuk kedalam mobil dan lambat laun meninggalkan kehidupan pesantren. Aku menatapnya dari jauh, kang Abdul menepuk pundakku dari belakang seraya berkata.”Yang sabar kang...”
Aku pasrah pada yang Kuasa, aku berdo’a sambil menggigit kenanganku yang pahit. Dadaku sesak aku tak bisa menangis.
***
Beberapa bulan kemudian lewat kabar berita aku mendengar kematian Najwa. Mayatnya ditemukan dikamar mandi tahanan dengan beberapa tikaman ditubuhnya. Bau mayat tercium. Aku juga kaget mendengarkan kematian mantan istriku itu tewas dengan mengenaskan. Betapa perkasanya maut, betapa bangganya malaikat membawanya pergi.
THE END









     
                         


[1] ndalem:adalah sebutan untuk rumah kiayi

Jumat, 03 Juni 2011

Keutamaan Sholawat Nabi


Pembuka Pintu Rizky

Keutamaan Shalawat Nabi lainnnya adalah apabila dibaca secara kontinyu dengan penuh keikhlasan dan disertai rasa hormat serta mahabbah kepada Rosulullah SAW InsyaAllah pembacanya tidak akan jatuh miskin untuk selamanya.bahkan dapat dikatakan ia tidak akan merepoy]tkan atau menggantungkan kehidupan pada pertolongan orang lain.
Dengan demikian maka jelaslah bahwa bacaan sholawat Nabijika di baca secara istiqomahdan semata-mata hanya mengharapridho Allah SWT,inSYA Allah orang yang membacanya tidaj akan miskin untuk selama-lamanya.tentunya disertai dengan doa dan ikhtiar pastinya.SYUKRON

By:Agus Sholihin Al-Abrar
di kutip dari buku KEUTAMAAN SHALAWAT NABI Oleh Ust.Labib Mz



Kamis, 02 Juni 2011

Asyiknya Menulis!!!

Asyiknya Menulis....!!!
Hal yang membuat kita begitu menikmati yang namanya menulis...
  1. Dengan menulis kita dapat menekspresikan apa yang kita rasakan pada saat itu baik sedang sedih,senang atau bahkan sedang marah sekalipun.
  2. Otak kita akan terbiasa digunakan untuk berimajinasi,tentunya berimajinasi hal yang positiv pastinya.
  3. Menulis adalah sebagai wujud untuk mengekspo dan mengekspresikan diri ke hal yang lebih maju.
  4. Cukup dengan coretan hangat tangan kita bisa membuat orang yang membacanya senang'
  5. Terutama bagi pecandu Cerpen ataupun Novel,sangat cocok sekali apabila apa yang kita rasakan saat itu kita ekspresikan di luapkan lewat cerpen dan novel yang kita buat
  6. yang namnaya buat tulisan tidaklah sulit untuk memikirkannya,karena semua yang ada di sekeliling kita semua bisa menjadi tulisan yang bagus asal kita kreatif dan imajinatif
  7. Mainkanlah inovatif otak kita sebaik mungkin
  8. Dengan menulis besar kemingkinan membawa kita pada gerbang kesuksesan,asal mau tekun pantang menyerah dan optimis,terus berusaha.
  9. We love a Writter
  10. Kreasikan dirimu dengan hal-hal yang positif dari pada bengoooong mending nulis!!

HARI-HARI DI ASRAMA


Sejak SMA saya telah hidup dalam lingkungan asrama,yang namanya asrama ya gitu deh pastinya banyak orang,tapi di setiap moment pastilah ada saat-saat menyenangkan ketika hidup bersama teman-teman dari berbagai daerah menyatu dalam satu atap,banyak cerita suka maupun duka hidup dalam lingkungan asrama,terlebih lagi pastinya akan mengajarkan kita akan makna hidup dalam kebersamaan.Sampai kini aku telah kuliah di salah satu perguruan tinggi di Janbi,akupun masih dalam ligkungan asrama tetapi lingkungan yang sedikit berbeda tapi banyak kesamaan,walaupun sebenarnya dalam keterpaksaanku tapi aku berusaha untuk menjadi kebiasan ku,agar aku slalu ingat bahwa hidup memnglah harus bersama-sama,kita slalu butuh orang lain.Mungkin banyak orang yang juga memiliki pengalaman tinggal diasrama sepertiku hanya yang pernah saja yang dapat merasaakan bagaimana berbedanya hidup di asrama dengan hidup ala kost-kos san atau yang lainya,itulah yang kurasakan termasuk kamu,kamu dan anda jugha khaaannn....

My Memories Friday Night 2 Juni 2011

Sejarah Peradaban Islam

Al –Kindi
oleh:Agus shoolihin Al-Abrar


Gelar yang pernah diberikan kepada Al Kindi adalah “filsuf bangsa arab”.Beliau dianggap sebagai filsuf yang benar-benar “murni” berdarah arab yang menguasai filsafat dan mengembangkan sistem pemikiran yang dikaji banyak orang. Nama lengkapnya adalah Abu Yusuf Yakub bin Ishak Al Kindi,dilahirkan dari keluarga terpandang .Salah satu dari anggota keluarganya adalah seorang pejabat tinggi dipemerintahan Bani Abbasiyah,yaitu sebagai gubernur Kufah (kota yang berada didaerah selatan baghdad).
Masa kecil al kindi dijalani dimasa kekhalifahan yang sangat terkenal cinta pada ilmu pengetahuan,yaitu Khalifah Harun Ar-Rasyid (786-809) dan kalifah Al Ma’mun(809-833).Khalifah Harun Ar-Rasyid memiliki jasa dalam membangun rumah sakit pertama didunia islam yang mengikuti model Persia.Seperti diindikasikan nama dari rumah sakit tersebut,yaitu bimaristan (dari bahasa persia yaitu bimar,yang berarti orang sakit dan stan yang berarti tempat).
Dengan latar belakang seperti itu tak heran jika Al Kindi tumbuh sebagai anak yang cakap ditengah-tengah keluarga yang terhormat dan atmosfir keluarga yang kaya akan ilmu pengetahuan.Minatnya didunia ilmiah membuatnya ingin pindah ke Bashrah yang dijuluki sebagai pusat pergerakan intelektual.Setelah mendapat fondasi ilmu dikufah dan di Bashrah ,ia pun pergi ke Baghdad dengan tujuan menimba ilmu lebih banyak lagi pengetahuan.
Pada masa Khalifah Al Mu’tasim (833-842), Al Kindi diangkat menjadi pengajar bagi anak sang khalifah.Selain itu ia memiliki perpustakaan pribadi yang besar yang terdiri dari berbagai buku dari beragam bidang ilmu.Pengetahuanya dalam ilmu-ilmu dari yunani juga dikarenakan ia sering melakukan studi yang tak kenal lelah dari koleksi buku-bukunya.
Karya-karya nya banyak menyorot masalah logika dan matematika.Mengenai keduanya ,ia mengatakan bahwa logika dan matematika adalah hal penting yang harus dipersiapkan seorang filsuf.Namun ,jika seseorang memiliki hasrat untuk mengetahui prinsip-prinsip pertama tentang segala sesuatu,hendaknya orang tersebut menguasai matematika ,sebab penalaran matematika lebih fundamental bagi Al Kindi dibandingkan logika.Jasa lainya dari Al Kindi adalah ia dianggap sebaggai filsuf paling awal dari tiga filsuf besar yang dianggap berhasil mengharmonisasikan filsafat yunani kedalam Islam (dua filsuf lainya adalah Al Farabi dan Ibnu Sina).
Tidak hanya dari filsafat saja Al Kindi mengeluarkan sentuhan pemikirannya.Seperti diterangkan di atas Al Kindi mencintai beragam ilmu pengetahuan .Bidang ilmu lainya yang di geluti oleh al Kindi adalah ilmu optik ,musik dan astronomi.Di bidang ilmu optik ,bukunya digunakan secara luas didunia islam hingga akhirnya digantikan oleh karya Ibnul Haitsam.Sedangkan dalam musik,al Kindi berhasil mendeskripsikan tentang ritme (iqa’) sebagai bagian yang esensial dalam musik Arab.Iqa’ dianggap mendahului prinsip-prinsip musikal yang tumbuh didunia Kristiani Eropa bahwa diantara not-not memiliki nilai atau rasio waktu yang eksak atau dapat diukur.Dari banyak karya yang dibuat oleh al Kindi,lebih banyak yang sudah diterjemahkan kedalam bahasa latin dibandingkan yang masih ada dalam bahasa Arab aslinya.




Dikutip dari buku”50 Ilmuan Muslim Populer”
Oleh: Muhmmad Razi ,Penerbit Qultum Media ,Jakarta :2005.

IDONESIA MENCARI BAKAT(IMB)

                                                            Brandon De Angelo
Siapa sih yang nggak kenal dengan selebritis baru ini selain lucu dia juga memiliki bakat yang luar biasa.”Brandon de Angelo” demikian namanya yang kini mulai beranjak menekuni kariernya di dunia Entertein,bagi Barandon ini merupakan kegiata n ruinitas yang diluar perkiraanya,bagaimana tidak,juara TIGA IMB ini mengaku kalau dunia entertein jauh dari prkiraanya,karna dia sebenarnya hanya ingin menjadi Penari Hip Hop profesional saja,but setelah keluar dari IMB ,Bocah berusia 8 tahun ini langsung di Tawarin untuk beberapa iklan,sampai akhirnya ditawrin main sinetron 3 sahabat yang dibintanginya bersama lawan mainnya JP MILLENIX dan Fay Nabila yang juga menjadi Finalis di Indonesia Mencari Bakat trans TV,Kini banyak dari jebolan IMB yang menjadi selebriti baru termasuk Brandon,yang kini bukan hanya di sibukkan dengan rutinitas sekolah melainkan juga sebagai bintang baru di dunia selebriatas Tanah Air kita,seperti yag di bilang Rianty sebagai juri imb,penampilan brandon selalu amazing,GOOD JOB and I LIKE IT.Sukses terus buat karier barandon.Jangan lupakan semua BRANDONIZER nya okey.....good job.

your fans
BRANDONIZER