Minggu, 09 Oktober 2011
CERPENKU
“ Hilangnya Momo ”
Oleh: Agus Sholihin Al-Abrar
“ Dimana Momo??”
Demikian kecemasan Agus karena sejak tadi siang kucing kesayanganya Momo tak terlihat tak tahu entah dimana. Biasanya siang hari seperti ini Momo selalu ada untuk makan siang. Tapi siang ini tampaknya Momo benar-benar tak kelihatan batang hidungnya. Apakah ia main dirumah tetangga, entahlah Agus benar-benar bingung.
“ Coba cari di kolong meja atau di kolong tempat tidur, siapa tahu Momo sedang tidur.” Sahut mama Agus dari balik pintu dapur.
“ Tidak mungkin Mah, Momo tidak suka tidur di tempat-tempat seperti itu, lagian walaupun sedang tidur kalau di panggil dia pasti langsung datang.” Agus tampak cemas, remaja 14 tahun ini jadi cemas karena kucing kesayanganya tak kunjung di temukan, padahal sudah menyusuri seisi rumah, tapi hasilnya nihil, Momo tak ditemukan.
“ Momo minum obat tidur kali, makanya tidurnya nyenyak jadi di panggilin nggak nyahut-nyahut deh.” Ledek Kak Bimo sambil SMS-san. Jelas membuat Agus kesal.
“ He-he! Nggak lucu!” Sewotnya dengan pandangan yang tajam.
“ Emang nggak ada yang lucu, siapa juga yang lagi ngelawak.” Balas Kak Bimo ikut-ikutan sewot.
Kini telah tiga hari Momo pergi entah kemana, jejaknya sedikitpun tak kelihatan. Agus semakin gelisah saja di buatnya atas kehilangan kucing satu-satunya yang sangat ia sayangi. Baginya Momo adalah harta paling berharga. Mengingat ia rawat dan pelihara sejak kecil dengan tautan kasih sayang. Tapi telah memasuki hari ke tiga ini Momo benar-benar tak kunjung kembali ke rumah.
“ Momo...Momo...kamu dimana? Kamu dimana sekarang..?” Resah Agus yang tampak mulai merana atas kehilangan kucing kesayanganya, betapa tidak Momo adalah sahabat pertamanya yang selalu ada di hari-harinya.Ia bingung yang di pikirkan hanyalah Momo saja. Apakah Momo keracunan? atau kecelakaan? atau tertabrak mobil lalu mati? Oh tidak. Itulah perasaan yang ada dipikiran Agus. Bahkan ia tak semangat untuk berangkat sekolah. Biasanya pagi hari ia tak pernah telat memberi makan Momo sebelum berangkat ke sekolah, begitu pula saat Agus pulang, Momo selalu hadir menyambut kedatangannya dengan elusan-elusan bulunya yang lembut karena Momo adalah kucing yang benar-benar terawat dengan baik oleh tangan hangat Agus. Sudah kesana kemari mencari Momo toh hasilnya nihil.
Tiba-tiba dari balik pintu kamar Agus mendengar suara Momo.
“ Meeooong.” Begitulah suara Momo.
Agus yang khawatir segera mencari arah suara itu, setelah ketemu tidak seperti yang di harapkan. Suara meongan itu bukanlah suara kucingnya Momo, melinkan suara kucing tetangganya yang biasa bermain bersama Momo.
Satu minggu sudah kepergian Momo. Agus sangat bingung, ia hanya dapat mengira mungkin saja Momo sudah mati, namun jasadnya belum ditemukan. Putus sudah harapanya untuk mencari lagi Momo.
“ Sudahlah sayang, kan bisa cari kucing lain untuk kamu pelihara masih banyak kok kucing yang bagus-bagus di toko kucing.” Mama memperingatkan.
“ Nggak bisa lupa gitu aja dong mah, dari kecil aku sudah ngerawatnya, masa main ngilang gitu aja, kalau di ambil orang gimana? Nggak bisa di diemin gitu aja dong!” Sewot Agus kesal.
“ Terus kamu mau gimana?” Balik tanya mama.
“ Hmmm...” Agus hanya diam.
Sambung Kak Bimo.” Lapor polisi aja, biar masuk daftar orang hilang.” Ledeknya jelas saja menambah kekesalan Agus. Kak Bimo memang suka usil pada adiknya.
“ Bimo...?” Kerut Mama memandang Kak Bimo.
Malam hari
Di keheningan malam di ranjang tidurnya, Agus memejamkan matanya sambil mennggenggam foto berbingkainya bersama Momo. Karena hampir tak sadar karena lelap dalam tidurnya, tiba-tiba saja foto berbingkainya bersama Momo itu jatuh ke lantai.
“ PRAANGG!!” Begitulah bunyi bingkai yang jatuh pecah, tiba-tiba dari foto Momo mengalir darah merah. Kejadian ini mengagetkan Agus yang tengah lelap dalam tidurya.
“Duhh...kenapa bisa jatuh sih, jadi rusak deh.” Ujarnya sambil mengusap matanya yang mengantuk. Tapi membuat Agus takut.
“ Meoongg...”
Seekor kucing tiba-tiba muncul mengelus-ngelus kaki Agus. Betapa senang hati Agus di buatnya atas kehadiran kucing kesayanganya. Kucingnya telah kembali, di peluknya Momo erat-erat ia tak mau kehilangan lagi.
“ Momo..?? akhirnya kau kembali. Aku sangat menghawatirkanmu.”
Momo di bawa ke ranjang tidur, Agus ingin di temani Momo. Tak sabar besok Agus ingin memberi tahu mama nya akan kepulangan kucingnya.
Tak terasa pagi telah menyambut hari-hari Agus dan keluarga. Sorotan sinar matahari menyilaukan mata, membangunkan Agus dari tidurnya dan siap untuk memulai harinya bersama Momo di akhir pekan ini. Setelah sarapan pagi Agus mengajak Momo ke taman belakang. Di ambilnya kamera digital, Agus pun memotreti kucingnya yang tengah asik bermain bersamanya. Ia menyuruh tukang kebun untuk mengambil gambarnya yang tengah berpose memeluk Momo. Puas rasanya bermain bersama Momo. Agus pun istirahat di temani cemilan kesukaaanya. Sangking asiknya ia sampai lupa pada Momo. Tiba-tiba Mama datang menghampiri.
“ Sayang, dari tadi mama lihat kamu asik sekali foto-foto sendiri. Mama boleh lihat?”
“ Iya Mah, barusan aku foto-foto sama Momo, bagus-bagus loh hasilnya.”
“ Oh ya, mama boleh lihat...”
“ Boleh dong mah.”
Mama mengambil kamera digitalnya membuka hasil jepretan putranya.
“ Mana? Mana fotonya sayang? Nggak ada...” Ujar mama yang sedari tadi cuma memencet-mencet tombol menu kameranya, membolak-balikkan hasil fotonya. Ternyata nihil satu jepretanpun tak ada foto Momo maupun foto putranya Agus yang sedang bersama Momo kucingnya. Yang ada hanya Agus bersama pemandangan taman belakang yang kosong. Alangkah kagetnya Agus, ia tak percaya bahwa kucingnya tak ada dalam fotonya. Hanya ada foto taman terbuka dan foto-foto Agus yang sendiri dan terlihat berpose sedang menggendong sesuatu. Mana Momonya? Padahal jelas-jelas tadi ada ia ingat betul ia tengah menggendong Momo saat akan di jepret bahkan tukang kebun pun sempat di minta bantuan untuk memotretnya. Benar-benar aneh. Setelah selesai membuka digitalnya Agus baru sadar kalau Momo sudah tak ada di dekatnya, bahkan saat mama datang, Momo sudah hilang hanya saja Agus tak menyadarinya.
“ Momo! Kemana Momo!”
“ Kenapa sayang?”
“ Momo mah, tadi Momo disini, tapi sekarang nggak ada!”
“ Loh, bukanya sejak tadi Momo bersama kamu?” Tanya mama heran.
“ Iya, tadi emang ada bahkan aku sempat foto-foto dengan Momo, tapi sekarang? Aku nggak tahu Momo di mana?” Agus cemas, Momo kembali hilang. Padahal belum satu hari ia bersama kucingnya tersebut.
“ Momo.......”
Sejak saat itu Momo kucing kesayanganya benar-benar hilang dan tak pernah kembali lagi. Agus benar-benar kehilangan kucing kesayanganya untuk selamanya. Ya, Momo hanya tinggal kenangannya saja di hati majikannya.
The End
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar